BAKAL BIJI (OVULUM)
Bagian dari
bakal biji adalah :
1.
Kulit
bakal biji (integumentum), yaitu lapisan bakal biji yang
paling luar, yang kelak akan merupakan kulit biji.
2.
Badan bakal biji atau nuselus (nucellus),
jaringan yang diselubungi oleh kulit bakal biji tadi.
3.
Kandung
lembaga (saccus embryonalis), sebiah sel dalam nucleus yang
mengandung sel telur.
4.
Liang
bakal biji (micropyle), suatu liang pada kulit bakal biji
yang menjadi jalan inti kelamin jantan yang berasal dari buluh serbuk sari untuk
dapat bertemu dengan sel telur terdapat dalam kandung lembaga.
5.
Tali pusar (funiculus), pendukung
bakal biji yang menghubungkan bakal biji dengan tembuni.
Menurut letaknya bakal biji pada
tembuni, dapat dibedakn menjadi :
1. Tegak (atropus),
jika ilang bakal biji letaknya pada stu garis dengan tali pusar pada arah yang
berlawanan.
2. Menggangguk (anatropus),
jika liang bakal biji sejajar dengan tali pusar, karena tali pusarnya
membengkok sehingga liang bakal biji berputar 180 derajat.
3. Bengkok (campylotropus), bila
tali pusar dan bakal bijinya sendiri membengkok.
4. Setengah mengangguk (hemitropus,
hemianatrop), yaitu jika hanya ujung tali pusarnya yang
membengkok sehingga tali pusar dengan bakal biji membuat sudut 90 derajat.
5. Melipat (camptotropus),
jika tali pusar tetap lurus.
Tangkai Kepala Putik
(Stylus)
Tangkai kepala putik merupakan bagian putik
yang biasanya berbentuk benang dan merupakan lanjutan bakal buah, mempunyai
saluran tangkai kepala putik (canalis stylinus) atau tidak. Tangkai putik pada
umumnya berukuran lebih besar daripada tangkai sari. Tangkai kepala putik ada yang
bercabang, ada pula yang tidak. Jika bercabang, tiap ujung cabang tangkai
kepala putik itu mendukung satu kepala putik. Jadi pada tangkai kepala putik
yang bercabang, terdapat lebih banyak kepala putik daripada tangkai kepala
putiknya.
Kepala Putik (Stigma)
Kepala
putik adalah bagian putik yang terdapat pada ujung tangkai kepala putik. Kepala
putik berguna untuk menangkap serbuk sari, jadi mempunyai peranan penting dalam
penyerbukan.
Menurut
cara penyerbukannya pada bunga, bentuk kepala putik dibedakan menjadi :
1. Seperti benang,
misalnya pada bunga jagung (Zea mays L.)
2. Seperti bulu
ayam, pada bunga padi (Oriza sativa L.)
3. Seperti bulu-bulu,
misalnya pada bunga kecipir (Psophocarpus tetragonolobus D.C.)
4. Bulat, misalnya
pada bunga jeruk (Citrus sp.)
5. Seperti bibir,
seperti cawan, serupa daun mahkota, dst.
Kelenjar Madu
(Nectarium)
Madu
(nectar) yang dihasilkan oleh beberapa jenis bunga, berfungsi menarik perhatian
binatang (serangga atau burung) yang dapat menjadi perantara dalam proses
penyerbukan.
Madu yang
terdapat pada bunga, dihasilkan oleh kelenjar madu (nectarium). Kelenjar madu
merupakan metamorfosis dari salah satu bagian bunga yang dapat berasal dari :
1. Daun mahkota,
2. Benang sari,
3. Bagian-bagian
lain pada bunga.
Penyerbukan
(Pollinatio) Dan Pembuahan (Fertilisatio)
Penyerbukan
adalah jatuhnya serbuk sari di kepala putik (tumbuhan biji tertutup) atau
jatuhnya serbuk sari langsung pada bakal biji (tumbuhan biji terbuka).
Sedangkan pembuahan adalah menyatu dan meleburnya sel telur yang terdapat dalam
kandung lembaga di dalam bakal biji dengan satu inti yang berasal dari serbuk
sari.
Peyerbukan
dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
1. Penyerbukan
sendiri (autogamy), yaitu jika serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal
dari bunga itu sendiri.
2. Penyerbukan
tetangga (geitonogamy), yaitu jika serbuk sari yang jatuh di kepala putik
berasal dari bunga lain pada tumbuhan itu juga.
3. Penyerbukan
silang (allogamy, xenogamy), yaitu jika serbuk sari berasal dari bunga pada
tumbuhan lain, tetapi masih tergolong dalam jenis yang sama.
4. Penyerbukan
bastar (hybridogamy), yaitu jika serbuk sari berasal dari bunga pada tumbuhan
lain yang berbeda jenisnya.
Menurut
perantara yang menyebabkan terjadi penyerbukan, penyerbukan dapat dibedakan
menjadi beberapa macam :
1. Penyerbukan
dengan perantara angin (anaemophyly, anemogamy)
2. Penyerbukan
dengan perantara air (hydrophyly, hydrogamy)
3. Penyerbukan
dengan perantara binatang (zoidiophyly, zoidiogamy)
DIAGRAM BUNGA
Diagram bunga adalah suatu gambar proyeksi pada bidang datar
dari semua bagian bunga yang dipotong melintang. Jadi pada diagram itu
digambarkan penampang melintang daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari dan
putik, juga bagian-bagian bunga lainnya jika masih ada.
Untuk membuat diagram bunga, harus
diperhatikan hal-hal berikut :
1. Letak bunga pada tumbuhan, yaitu :
a. Bunga pada ujung batang atau cabang (flos
terminalis)
b. Bunga yang terdapat dalam ketiak daun
(flos axillaris)
2. Bagian-bagian bunga yang akan kita buat
diagram tadi tersusun dalam beberapa lingkaran.
Setelah menentukan kedua hal
tersebut, mulailah dengan membuat sejumlah lingkaran yang konsentris, sesuai
dengan jumlah lingkaran tempat duduk bagian bunga-bunganya. Kemudian melalui
titik pusat lingkaran, buat garis tegak lurus. Untuk bunga diketiak daun, garis
itu menggambarkan bidang yang dapat dibuat melalui sumbu bunga, sumbu batang
yang mendukung bunga itu, dan tengah-tengah (poros bujur) daun, yang dari
ketiaknya muncul bunga tadi. Bidang ini disebut bidang median. Pada
lingkaran-lingkarannya sendiri berturut-turut dari luar ke dalam digambar
daun-daun kelopak, daun-daun tajuk, benang sari dan penampang melintang bakal
buah, dengan memperhatikan hal-hal berikut :
1. Berapa jumlah masing-masing bagian bunga tadi
2. Bagaimana susunannya terhadap sesamanya (misalnya daun kelopak
yang satu dengan yang lain), bebas satu sama lain, bersentuhan tepinya,
berlekatan, dst.
3. Bagaimana susunannya terhadap bagian-bagian bunga yang lain
(daun-daun kelopak terhadap daun-daun tajuk bunga, benang sari dan daun-daun
buah penyusun putiknya) : berhadapan atau berseling bebas atau berlekatan, dst.
4. Bagaimana letak bagian-bagian bunga
itu terhadap bidang median.
Diagram bunga dapat
pula dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Diagram empirik, yaitu diagram bunga
yang hanya memuat bagian-bagian bunga yang sesungguhnya.
2. Diagram teoritik, yaitu diagram bunga yang selain menggambarkan
bagian-bagian bunga yang sesungguhnya, juga memuat bagian-bagian yang sudah
tidak ada lagi, tetapi menurut teori seharusnya ada.
RUMUS BUNGA
Susunan bunga dapat juga dinyatakan
dengan sebuah rumus yang terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf dan angka-angka,
yang semua itu dapat memberikan gambaran mengenai berbagai sifat bunga dan
bagian-bagiannya.
Dalam rumus bunga, dapat
ditunjukkan hal-hal mengenai 4 bagian pokok bunga, yaitu :
1. Kelopak (calyx), dinyatakan dengan huruf
K
2. Tajuk atau mahkoa (corolla), dinyatakan
dengan huruf C
3. Benang-benang sari (androecium),
dinyatakan dengan huruf A
4. Putik (gynaecium), dinyatakan dengan
huruf G
Jika pada suatu bunga memiliki
kelopak dan mahkota yang sama, baik bentuk maupun warnanya, maka digunakan
huruf P untuk menyatakan bagian tersebut, yang merupakan singkatan kata dari
perigonium (tenda bunga).
Di belakang huruf-huruf tadi,
diletakkan angka-angka yang menunjukkan jumlah masing-masing bagian tadi dan
diantara dua bagian bunga yang digambarkan dengan huruf dan angka, diletakkan
koma.
Di depan rumus bagian bunga,
hendaknya di tambahkan simetri yaitu (*) untuk untuk bunga bersimetri banyak,
dan tanda (↑) untuk bunga bersimetri satu. Selain lambang yang menunjukkan
jenis kelamin bunga. Untuk bunga banci dipakai lambang (♀), untuk bunga jantan dipakai lambang (♂), dan bunga betina dipakai
lambang (♀). Untuk
menyatakan keadaan antara daun-daun kelopak, tajuk, dan benang sari (berlekatan
atau terpisah), digunakan tanda kurung untuk mengapit angka. Sedangkan bakal
buah, dinyatakan adanya garis (diatas atau di bawah) angka yang menunjukkan
jumlah putik sesuai kedudukannya.
BUAH
jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula olehpembuahan, maka bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.
jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula olehpembuahan, maka bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.
Bagian.bagian bunga yang
kadang-kadang tidak gugur, melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah,
biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri. Misalnya:
a.
Daun-daun pellindung
b.
Daun-daun kelopak
c.
Tangkai kepala putik
d.
Kepala putik
Adapun
bagian-bagian bunga yang seringkali ikut tumbuh dan menyebabkan terjadinya buah
semu, misalnya:
a.
Tangkai bunga, pada jambu monyet atau
jambu mete
b.
Dasar bunga bersama, pada bunga lo
c.
Dasar bunga, pada bunga tunggal
misalnya pada arbei
d.
Kelopak bunga, pada ciplukan
e.
Tenda bunga, pada pohon nangka.
Ikhtisar Buah
Dapat dibedakkan menjadi dua
golongan:
a.
Buah semu atau buah tertutup, jika
buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu,
yang malahan menjadi bagian utama buah ini lebih menarik, sedangkan buah yang
sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.
b.
Buah sungguh atau buah telanjang,
yang melulu terjadi dari bakal buah. Dan jika ada bagian bunga lainnya yang
masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti.
Penggolongan Buah Semu
Buah
semu dapat dibedakkan menjadi:
a.
Buah semu tunggal, yaitu buah yang terjadi dari satu bunga dengan satu
bakal buah.(ex: buah jambu monyet).
b.
Buah semu ganda, yaitu jika pada satu
bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain.(ex: Fragaria vesca).
c.
Buah semu majemuk, ialah buah semu
yang terjadin dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti
satu buah saja(ex: nangka).
Buah Sejati Tunggal
Bauh sejati
tunggal dibedakan menjadi :
1.
Buah sejati tunggal yang kering,
yaitu buah yang bagian luarnya keras dan mengayu.
2.
Bunga sejati berdaging, yaitu jika
dinding buahnya tebal berdaging.
Ikhtisar Buah sejati Tunggal yang Kering
a.
Ikhtisar Buah sejati Tunggal yang
Kering yang hanyab mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau di masak tidak
pecah.(ex: padi)
b.
Ikhtisar Buah sejati Tunggal yang
Kering yang mengandung banyak (lebih dari satu biji), dan jika di masak dapat
pecah menjadi beberapa bagian. (ex: buah pegangan).
Ikhtisar Buah sejati Tunggal yang Berdaging
Dibedakan
menjadi:
a.
Buah buni, buah yang memiliki dua
lapisan (lapisan luar yang tipis dan lapisan dalam yang tebal, lunak dan berair).
Biji-biji terdapat bebas dalam bagian yang lunak itu. (ex: papaya (Carica papaya)).
b.
Buah mentimun (pepo), buah ini
terdiri dari 3 dau buah yang tepinya melipat ke dalam dan merupakan sekat-sekat
sejati, tetapi ujung daun-daun buah itu melipat lagi kea rah dinding buah.
c.
Buah jeruk, mempuyai 3 lapisan yaitu:
-
Lapisan luar yang kaku
-
Lapisan tengah yang bersifat seperti
sepon
-
Lapisan dalm yang bersekat-sekat
hingga membentuk beberapa ruangan.
d.
Buah batu, buah ini memiliki 3
lapisan kulit:
-
Kulit luar, tipis, jangat, biasanya
licin mengkilat
-
Kulit tengah, yang tebal berdaging
atau berserabut
-
Kulit dalam, cukup tebal
e.
Buah delima, kulit buah yang
merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atau hampir mengayu, lapisan dalamnya
tipis, buah ini memeiliki beberapa ruang dengan biji –biji yang memiliki salut
biji.
f.
Buah apel, buah ini mempunyai
beberapa ruangan tiap ruangan mengandung satu biji.
Buah Sejati Ganda
Buah sejati ganda adalah buah yang
terjadi dari satu bunga dengqan banyak bakal buah yang masing-masing bebas, dan
kemudian tumbuh menjadibuah sejati, tetapi kesemuanya tetap berkumpul pada satu
tangkai.
Menrut sifat masing-masing buah
sejati ganda dapat dibedakkan menjadi:
a.
Buah kurung ganda
b.
Buah batu ganda
c.
Buah bumbung ganda
d.
Buah buni ganda
Buah Sejati Majemuk
Sama
halnyadengan buah sejati ganda kita dapat membedakan menjadi:
a.
Buah buni majemuk, jika bakal buah
masing-masing bunga dalam bunga majemuk membentuk suatu buah buni. (ex: pada Anana comosus).
b.
Buah batu majemuk, contohnya pada
pandan.
c.
Buah kurung majemuk, terdapat pada
bunga matahari
BIJI (SEMEN)
Biji merupakan alat perkembangbiakan
yang utama. Karena pada biji mengandun g calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan
dihasilkannya biji, tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya.
Pada umumnya bagian-bagian biji dapat kita bedakan
menjadi:
·
kullit biji
·
tali pusar
·
inti biji
Jika
dilakukan penelitian yang lebih spesifik terhadap keadaan kulit luar biji
bebragai jenis tumbuhan maka, pada luar biji itu dapat ditemukan:
a.
Sayap, merupakan alat tumbuhan pada
biji.
b.
Bulu, penonjolan sel-sel kulit luar
biji yang berupa rambut-rambut yang halus.
c.
Salut Biji, biasanya berasal dari
pertumbuhan tali pusar.
d.
Salut Biji Semu, seperti salut biji
tetapi tidak berasal dari tali pusar melainkan dari bagian sekitar liang bakal
biji.
e.
Pusar Biji, bagian kulit luar biji
yang merupakan berkas perlekatan dengan tali pusar biasanya mempunyai warna
yang berlainan dengan bagian lain kulit biji.
f.
Liang Biji, liang kecil bekas jalan
masuknya buluh serbuk sari kedalam bakal biji.
g.
Bekas Berkas Pembuluh Pengangkut,
tempat pertemuan integument dengan nuselus.
h.
Tulang Biji, terusan tali pusar pada
biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang berasal dari bakal biji.
Lembaga
Lembaga
adalah calon tumbuhan baru, yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Lembaga di dalam biji telah memperlihatkan ketiga bagian utama tubuh tumbuhan.
Yaitu:
a.
Akar lembaga
b.
Daun lembaga
c.
Batang lembaga
Putih Lembaga
Putih lembaga adalah bagian biji yang terdiri
atas suatu jaringan yang menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga. Tidak
setiap biji mempunyai putih lembaga. Melihat asalnya jaringan yang menjadi
tempat penimbun zat makanan cadangan tadi kita dapat membedakan menjadi:
a.
Putih lembaga dalam, jika jaringan
penimbun makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal dari inti kandung
lembaga sekunder yang keudian setelah dibuahi oleh salah satu inti sperma lalu
membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini.
b.
Putih lembaga luar, jika bagian ini
berasal dari bagian kulit dari luar kandung lembaga, entah dari nucleus atau
dari dari selaput bakal biji.
Kecambah
Kecambah adalah tumbuhan
yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan
makanan yang terdapat di dalam biji.
Perkecambahan dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu:
1.
Perkecambahan di atas tanah, yaitu
jika pada perkecambahan pembentang ruas batang di bawah daun lembaga,
daunlembaganya terangkat ke atas, muncul di atas tanah.
2.
Perkecambahan di bawah tanah, yaitu
bila daun lembaga tetap tinggal di dalam kulit biji, dan tetap berada di di
dalam tanah.
HASIL DISKUSI
1.
Bagaiamana cara menentukan rumus bunga? (Hisny)
Jawab: kita harus mengenai 4 bagian pokok bunga, yaitu :
1.
Kelopak (calyx), dinyatakan dengan huruf K
2.
Tajuk atau mahkoa (corolla), dinyatakan dengan huruf C
3.
Benang-benang sari (androecium), dinyatakan dengan huruf A
4.
Putik (gynaecium), dinyatakan dengan huruf G
Di depan rumus bagian bunga, hendaknya di
tambahkan simetri yaitu (*) untuk untuk bunga bersimetri banyak, dan tanda (↑)
untuk bunga bersimetri satu. Selain lambang yang menunjukkan jenis kelamin
bunga. Untuk bunga banci dipakai lambang (♀), untuk bunga jantan
dipakai lambang (♂), dan bunga betina dipakai
lambang (♀). Untuk menyatakan keadaan antara daun-daun kelopak,
tajuk, dan benang sari (berlekatan atau terpisah), digunakan tanda kurung untuk
mengapit angka. Sedangkan bakal buah, dinyatakan adanya garis (diatas atau di
bawah) angka yang menunjukkan jumlah putik sesuai kedudukannya.
Contoh penulisan: Suku Graminae (Poaceae), misalnya padi (Oryza sativa L.)
♀ ↑ K 1 + (2), C 2 + 0,
A 3, G 1
2. Berapa suhu yang paling baik
untuk tumbuhan biji tertutup tumbuh? (Reza)
Jawab: batas
normal suhu adalah 22o- 37o C, jika lebih lebih atau
kurang dari batas normal dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau
berhenti (mati)
3. Kenapa pada Jambu monyet buahnya digolongkan kedalam
buah semu? (Rani)
Jawab: karena buah yang
sesungguhnya terdapat tepat di atas yan dianggap sebagai buah seperti biji
padahal itu merupakan buah yang sesungguhnya.