Pengikut

Senin, 22 Juni 2015

BAKAL BIJI (OVULUM)
            Bagian dari bakal biji adalah :
1.      Kulit bakal biji (integumentum), yaitu lapisan bakal biji yang paling luar, yang kelak akan merupakan kulit biji.
2.       Badan bakal biji atau nuselus (nucellus), jaringan yang diselubungi oleh kulit bakal biji tadi.
3.      Kandung lembaga (saccus embryonalis), sebiah sel dalam nucleus yang mengandung sel telur.
4.      Liang bakal biji (micropyle), suatu liang pada kulit bakal biji yang menjadi jalan inti kelamin jantan yang berasal dari buluh serbuk sari untuk dapat bertemu dengan sel telur terdapat dalam kandung lembaga.
5.       Tali pusar (funiculus), pendukung bakal biji yang menghubungkan bakal biji dengan tembuni.
Menurut letaknya bakal biji pada tembuni, dapat dibedakn menjadi :
1.      Tegak (atropus), jika ilang bakal biji letaknya pada stu garis dengan tali pusar pada arah yang berlawanan.
2.      Menggangguk (anatropus), jika liang bakal biji sejajar dengan tali pusar, karena tali pusarnya membengkok sehingga liang bakal biji berputar 180 derajat.
3.      Bengkok (campylotropus), bila tali pusar dan bakal bijinya sendiri membengkok.
4.      Setengah mengangguk (hemitropus, hemianatrop), yaitu jika hanya ujung tali pusarnya yang membengkok sehingga tali pusar dengan bakal biji membuat sudut 90 derajat.
5.      Melipat (camptotropus), jika tali pusar tetap lurus.
Tangkai Kepala Putik (Stylus)
 Tangkai kepala putik merupakan bagian putik yang biasanya berbentuk benang dan merupakan lanjutan bakal buah, mempunyai saluran tangkai kepala putik (canalis stylinus) atau tidak. Tangkai putik pada umumnya berukuran lebih besar daripada tangkai sari. Tangkai kepala putik ada yang bercabang, ada pula yang tidak. Jika bercabang, tiap ujung cabang tangkai kepala putik itu mendukung satu kepala putik. Jadi pada tangkai kepala putik yang bercabang, terdapat lebih banyak kepala putik daripada tangkai kepala putiknya.



Kepala Putik (Stigma)
            Kepala putik adalah bagian putik yang terdapat pada ujung tangkai kepala putik. Kepala putik berguna untuk menangkap serbuk sari, jadi mempunyai peranan penting dalam penyerbukan.
            Menurut cara penyerbukannya pada bunga, bentuk kepala putik dibedakan menjadi :
1.      Seperti benang, misalnya pada bunga jagung (Zea mays L.)
2.      Seperti bulu ayam, pada bunga padi (Oriza sativa L.)
3.      Seperti bulu-bulu, misalnya pada bunga kecipir (Psophocarpus tetragonolobus D.C.)
4.      Bulat, misalnya pada bunga jeruk (Citrus sp.)
5.      Seperti bibir, seperti cawan, serupa daun mahkota, dst.
Kelenjar Madu (Nectarium)
            Madu (nectar) yang dihasilkan oleh beberapa jenis bunga, berfungsi menarik perhatian binatang (serangga atau burung) yang dapat menjadi perantara dalam proses penyerbukan.
            Madu yang terdapat pada bunga, dihasilkan oleh kelenjar madu (nectarium). Kelenjar madu merupakan metamorfosis dari salah satu bagian bunga yang dapat berasal dari :
1.      Daun mahkota,
2.      Benang sari,
3.      Bagian-bagian lain pada bunga.
Penyerbukan (Pollinatio) Dan Pembuahan (Fertilisatio)
            Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari di kepala putik (tumbuhan biji tertutup) atau jatuhnya serbuk sari langsung pada bakal biji (tumbuhan biji terbuka). Sedangkan pembuahan adalah menyatu dan meleburnya sel telur yang terdapat dalam kandung lembaga di dalam bakal biji dengan satu inti yang berasal dari serbuk sari.




            Peyerbukan dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
1.      Penyerbukan sendiri (autogamy), yaitu jika serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga itu sendiri.
2.      Penyerbukan tetangga (geitonogamy), yaitu jika serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga lain pada tumbuhan itu juga.
3.      Penyerbukan silang (allogamy, xenogamy), yaitu jika serbuk sari berasal dari bunga pada tumbuhan lain, tetapi masih tergolong dalam jenis yang sama.
4.    Penyerbukan bastar (hybridogamy), yaitu jika serbuk sari berasal dari bunga pada tumbuhan lain yang berbeda jenisnya.
            Menurut perantara yang menyebabkan terjadi penyerbukan, penyerbukan dapat dibedakan menjadi beberapa macam :
1.      Penyerbukan dengan perantara angin (anaemophyly, anemogamy)
2.      Penyerbukan dengan perantara air (hydrophyly, hydrogamy)
3.      Penyerbukan dengan perantara binatang (zoidiophyly, zoidiogamy)
 DIAGRAM BUNGA
            Diagram bunga adalah suatu gambar proyeksi pada bidang datar dari semua bagian bunga yang dipotong melintang. Jadi pada diagram itu digambarkan penampang melintang daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari dan putik, juga bagian-bagian bunga lainnya jika masih ada.
            Untuk membuat diagram bunga, harus diperhatikan hal-hal berikut :
1.      Letak bunga pada tumbuhan, yaitu :
a.      Bunga pada ujung batang atau cabang (flos terminalis)
b.      Bunga yang terdapat dalam ketiak daun (flos axillaris)
2.      Bagian-bagian bunga yang akan kita buat diagram tadi tersusun dalam beberapa lingkaran.
            Setelah menentukan kedua hal tersebut, mulailah dengan membuat sejumlah lingkaran yang konsentris, sesuai dengan jumlah lingkaran tempat duduk bagian bunga-bunganya. Kemudian melalui titik pusat lingkaran, buat garis tegak lurus. Untuk bunga diketiak daun, garis itu menggambarkan bidang yang dapat dibuat melalui sumbu bunga, sumbu batang yang mendukung bunga itu, dan tengah-tengah (poros bujur) daun, yang dari ketiaknya muncul bunga tadi. Bidang ini disebut bidang median. Pada lingkaran-lingkarannya sendiri berturut-turut dari luar ke dalam digambar daun-daun kelopak, daun-daun tajuk, benang sari dan penampang melintang bakal buah, dengan memperhatikan hal-hal berikut :
1. Berapa jumlah masing-masing bagian bunga tadi
2. Bagaimana susunannya terhadap sesamanya (misalnya daun kelopak yang satu dengan yang lain), bebas satu sama lain, bersentuhan tepinya, berlekatan, dst.
3. Bagaimana susunannya terhadap bagian-bagian bunga yang lain (daun-daun kelopak terhadap daun-daun tajuk bunga, benang sari dan daun-daun buah penyusun putiknya) : berhadapan atau berseling bebas atau berlekatan, dst.
4. Bagaimana letak bagian-bagian bunga itu terhadap bidang median.
            Diagram bunga dapat pula dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Diagram empirik, yaitu diagram bunga yang hanya memuat bagian-bagian bunga yang sesungguhnya.
2. Diagram teoritik, yaitu diagram bunga yang selain menggambarkan bagian-bagian bunga yang sesungguhnya, juga memuat bagian-bagian yang sudah tidak ada lagi, tetapi menurut teori seharusnya ada.
RUMUS BUNGA
            Susunan bunga dapat juga dinyatakan dengan sebuah rumus yang terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf dan angka-angka, yang semua itu dapat memberikan gambaran mengenai berbagai sifat bunga dan bagian-bagiannya.
            Dalam rumus bunga, dapat ditunjukkan hal-hal mengenai 4 bagian pokok bunga, yaitu :
1.      Kelopak (calyx), dinyatakan dengan huruf K
2.      Tajuk atau mahkoa (corolla), dinyatakan dengan huruf C
3.      Benang-benang sari (androecium), dinyatakan dengan huruf A
4.      Putik (gynaecium), dinyatakan dengan huruf G
            Jika pada suatu bunga memiliki kelopak dan mahkota yang sama, baik bentuk maupun warnanya, maka digunakan huruf P untuk menyatakan bagian tersebut, yang merupakan singkatan kata dari perigonium (tenda bunga).
            Di belakang huruf-huruf tadi, diletakkan angka-angka yang menunjukkan jumlah masing-masing bagian tadi dan diantara dua bagian bunga yang digambarkan dengan huruf dan angka, diletakkan koma.
             Di depan rumus bagian bunga, hendaknya di tambahkan simetri yaitu (*) untuk untuk bunga bersimetri banyak, dan tanda (↑) untuk bunga bersimetri satu. Selain lambang yang menunjukkan jenis kelamin bunga. Untuk bunga banci dipakai lambang (), untuk bunga jantan dipakai lambang (), dan bunga betina dipakai lambang (). Untuk menyatakan keadaan antara daun-daun kelopak, tajuk, dan benang sari (berlekatan atau terpisah), digunakan tanda kurung untuk mengapit angka. Sedangkan bakal buah, dinyatakan adanya garis (diatas atau di bawah) angka yang menunjukkan jumlah putik sesuai kedudukannya.

BUAH
           
jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula olehpembuahan, maka bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.
            Bagian.bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur, melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri. Misalnya:
a.      Daun-daun pellindung
b.      Daun-daun kelopak
c.       Tangkai kepala putik
d.      Kepala putik
Adapun bagian-bagian bunga yang seringkali ikut tumbuh dan menyebabkan terjadinya buah semu, misalnya:
a.      Tangkai bunga, pada jambu monyet atau jambu mete
b.      Dasar bunga bersama, pada bunga lo
c.       Dasar bunga, pada bunga tunggal misalnya pada arbei
d.      Kelopak bunga,  pada ciplukan
e.      Tenda bunga, pada pohon nangka.
Ikhtisar Buah
            Dapat dibedakkan menjadi dua golongan:
a.      Buah semu atau buah tertutup, jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini lebih menarik, sedangkan buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.
b.      Buah sungguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah. Dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti.
Penggolongan Buah Semu
            Buah semu dapat dibedakkan menjadi:
a.      Buah semu tunggal, yaitu  buah yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah.(ex: buah jambu monyet).
b.      Buah semu ganda, yaitu jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain.(ex: Fragaria vesca).
c.       Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadin dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja(ex: nangka).

Buah Sejati Tunggal
Bauh sejati tunggal dibedakan menjadi :
1.      Buah sejati tunggal yang kering, yaitu buah yang bagian luarnya keras dan mengayu.
2.      Bunga sejati berdaging, yaitu jika dinding buahnya tebal berdaging.
Ikhtisar Buah sejati Tunggal yang Kering
a.      Ikhtisar Buah sejati Tunggal yang Kering yang hanyab mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau di masak tidak pecah.(ex: padi)
b.      Ikhtisar Buah sejati Tunggal yang Kering yang mengandung banyak (lebih dari satu biji), dan jika di masak dapat pecah menjadi beberapa bagian. (ex: buah pegangan).
Ikhtisar Buah sejati Tunggal yang Berdaging
Dibedakan menjadi:
a.      Buah buni, buah yang memiliki dua lapisan (lapisan luar yang tipis dan lapisan dalam yang tebal, lunak dan berair). Biji-biji terdapat bebas dalam bagian yang lunak itu. (ex: papaya (Carica papaya)).
b.      Buah mentimun (pepo), buah ini terdiri dari 3 dau buah yang tepinya melipat ke dalam dan merupakan sekat-sekat sejati, tetapi ujung daun-daun buah itu melipat lagi kea rah dinding buah.
c.       Buah jeruk, mempuyai 3 lapisan yaitu:
-          Lapisan luar yang kaku
-          Lapisan tengah yang bersifat seperti sepon
-          Lapisan dalm yang bersekat-sekat hingga membentuk beberapa ruangan.
d.      Buah batu, buah ini memiliki 3 lapisan kulit:
-          Kulit luar, tipis, jangat, biasanya licin mengkilat
-          Kulit tengah, yang tebal berdaging atau berserabut
-          Kulit dalam, cukup tebal
e.      Buah delima, kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atau hampir mengayu, lapisan dalamnya tipis, buah ini memeiliki beberapa ruang dengan biji –biji yang memiliki salut biji.
f.        Buah apel, buah ini mempunyai beberapa ruangan tiap ruangan mengandung satu biji.
Buah Sejati Ganda
            Buah sejati ganda adalah buah yang terjadi dari satu bunga dengqan banyak bakal buah yang masing-masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadibuah sejati, tetapi kesemuanya tetap berkumpul pada satu tangkai.
            Menrut sifat masing-masing buah sejati ganda dapat dibedakkan menjadi:
a.      Buah kurung ganda
b.      Buah batu ganda
c.       Buah bumbung ganda
d.      Buah buni ganda
Buah Sejati Majemuk
            Sama halnyadengan buah sejati ganda kita dapat membedakan menjadi:
a.      Buah buni majemuk, jika bakal buah masing-masing bunga dalam bunga majemuk membentuk suatu buah buni. (ex: pada Anana comosus).
b.      Buah batu majemuk, contohnya pada pandan.
c.       Buah kurung majemuk, terdapat pada bunga matahari

BIJI (SEMEN)
            Biji merupakan alat perkembangbiakan yang utama. Karena pada biji mengandun g calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan dihasilkannya biji, tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya.
            Pada umumnya  bagian-bagian biji dapat kita bedakan menjadi:
·         kullit biji
·         tali pusar
·         inti biji
Jika dilakukan penelitian yang lebih spesifik terhadap keadaan kulit luar biji bebragai jenis tumbuhan maka, pada luar biji itu dapat ditemukan:
a.      Sayap, merupakan alat tumbuhan pada biji.
b.      Bulu, penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut yang halus.
c.       Salut Biji, biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar.
d.      Salut Biji Semu, seperti salut biji tetapi tidak berasal dari tali pusar melainkan dari bagian sekitar liang bakal biji.
e.      Pusar Biji, bagian kulit luar biji yang merupakan berkas perlekatan dengan tali pusar biasanya mempunyai warna yang berlainan dengan bagian lain kulit biji.
f.        Liang Biji, liang kecil bekas jalan masuknya buluh serbuk sari kedalam bakal biji.
g.      Bekas Berkas Pembuluh Pengangkut, tempat pertemuan integument dengan nuselus.
h.      Tulang Biji, terusan tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang berasal dari bakal biji.
Lembaga
Lembaga adalah calon tumbuhan baru, yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Lembaga di dalam biji telah memperlihatkan ketiga bagian utama tubuh tumbuhan. Yaitu:
a.      Akar lembaga
b.      Daun lembaga
c.       Batang lembaga
Putih Lembaga
      Putih lembaga adalah bagian biji yang terdiri atas suatu jaringan yang menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga. Tidak setiap biji mempunyai putih lembaga. Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbun zat makanan cadangan tadi kita dapat membedakan menjadi:
a.      Putih lembaga dalam, jika jaringan penimbun makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal dari inti kandung lembaga sekunder yang keudian setelah dibuahi oleh salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini.
b.      Putih lembaga luar, jika bagian ini berasal dari bagian kulit dari luar kandung lembaga, entah dari nucleus atau dari dari selaput bakal biji.
Kecambah
            Kecambah adalah tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji.
            Perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1.      Perkecambahan di atas tanah, yaitu jika pada perkecambahan pembentang ruas batang di bawah daun lembaga, daunlembaganya terangkat ke atas, muncul di atas tanah.
2.      Perkecambahan di bawah tanah, yaitu bila daun lembaga tetap tinggal di dalam kulit biji, dan tetap berada di di dalam tanah.

HASIL DISKUSI
1.      Bagaiamana cara menentukan rumus bunga? (Hisny)
Jawab: kita harus  mengenai 4 bagian pokok bunga, yaitu :
1.      Kelopak (calyx), dinyatakan dengan huruf K
2.      Tajuk atau mahkoa (corolla), dinyatakan dengan huruf C
3.      Benang-benang sari (androecium), dinyatakan dengan huruf A
4.      Putik (gynaecium), dinyatakan dengan huruf G
Di depan rumus bagian bunga, hendaknya di tambahkan simetri yaitu (*) untuk untuk bunga bersimetri banyak, dan tanda (↑) untuk bunga bersimetri satu. Selain lambang yang menunjukkan jenis kelamin bunga. Untuk bunga banci dipakai lambang (), untuk bunga jantan dipakai lambang (), dan bunga betina dipakai lambang (). Untuk menyatakan keadaan antara daun-daun kelopak, tajuk, dan benang sari (berlekatan atau terpisah), digunakan tanda kurung untuk mengapit angka. Sedangkan bakal buah, dinyatakan adanya garis (diatas atau di bawah) angka yang menunjukkan jumlah putik sesuai kedudukannya.
Contoh penulisan: Suku Graminae (Poaceae), misalnya padi (Oryza sativa L.)
  ↑ K 1 + (2), C 2 + 0, A 3, G 1
2.       Berapa suhu yang paling baik untuk tumbuhan biji tertutup tumbuh? (Reza)
Jawab: batas normal suhu adalah 22o- 37o C, jika lebih lebih atau kurang dari batas normal dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti (mati)

3.       Kenapa pada Jambu monyet buahnya digolongkan kedalam buah semu? (Rani)
Jawab: karena buah yang sesungguhnya terdapat tepat di atas yan dianggap sebagai buah seperti biji padahal itu merupakan buah yang sesungguhnya.

           







Kamis, 04 Juni 2015

Kelamin Pada Bunga


A.    Benang sari (Stamen).
Benang sari merupakan alat kelamin jantan bagi bunga, benamg sari merupakan metamorfosis daun yang bentuk dan fungsinya telah disesuaikan sebagai alat kelamin jantan, di beberapa jenis bunga benang sari ini kadang masih terlihat bentuk daunnya seperti pada bunga tasbih (Canna indica), pada tumbuhan ini tajuk bunga tidak terlalu menarik tetapi benangsari berwarna indah dan menarik, dan benang sari ini bersifat seperti tajuk bunga.
Bagian benang sari dapar di bedakan menjadi 3 yaitu:
1.      Tangkai sari (filamentum). Yaitu bagian yang berbentuk benang dengan penampang melintang yang umumnya berbentuk bulat.
2.      Kepala sari (anthera). Yaitu bagian benang sari yang terdapat pada ujung tangkai sari, biasanya pada bagian ini memiliki dua ruang sari (theca), masing-masing ruang sari awalnya terdiri atas dua ruangan kecil (loculus atau loculumentum). Didalam ruang sari ini terdapat serbuk sari atau tepung sari (pollen) yatu sel-sel jantan yang berguna untuk penyerbukan. Namun adakalanya serbuk sari tidak terbentuk atau serbuk sari ada yang tidak mampu untuk mengadakan penyerbukan, benang sari yang demikian merupakan benag sari mandul.
3.      Penghubung ruanh sari (connectivum). Bagian ini merupakan lanjutan tangkai sari yang menjadi penghubung kedua bagian kepala sari (ruang sari) yang terdapat di bagian kanan kiri penghubung ini.
Menurut duduknya benang sari dapat di bedakan menjadi 3 yaitu:
1.      Benang sari jelas duduk pada dasar bunga.  Tumbuhan dengan bunga yang demikian dimiliki oleh DE CANDOLLE dinamakan: Thalamiflorae, misalnya jeruk (Citrus sp).
2.      Benang sari tampak seperti duduk di atas kelopak, yang sering kita lihat pada bunga yang perigin atau epigin, tumbuhan dengan bunga demikian di miliki oleh DE CANDOLLE dinamakan: Calyciflorae, misalnya mawar (rosa hybrida).
3.      Benang sari tampak duduk di atas tajuk bunga, tumbuhan yang demikian di sebut: Corolliflorae, anggota suku Boraginaceae, misalnya buntut tikus (Heliotropium indicum).

Menurut jumlah benang sari pada bunga umumnya dibedakan menjadi 3 golongan yaitu:
1.      Benang sari banyak, yaitu jika dalam satu bunga terdapat lebih dari 20 benang sari seperti terdapat pada jambu-jambuan (Myrtaceae) misalnya jambu biji (Psidium guajapa).
2.      Jumlah benang sari 2X lipat jumlah daun tajuknya. Dalam hal yang demikian, biasanya benang sari tersusun dalam dua lingkaran. Jika ada lingkaran luar dan lingkaran dalam. Jika duduknya masing-masing benang sari kita teliti dengan skema maka mengenai duduknya benang sari terdapat daun-daun tajuk, ada dua kemungkinan yaitu:
· Diplostemon (Diplostemonus). Yaitu benang-benang sari dalam lingkaran luar duduk berselingan dengan daun-daun tajuk. Misalnya kembang merak (Caesalpinia pulcherrima).
· Obdiplostemon (obdiplostemonus). Benang-benang sari pada bagian dalam lah yang duduknya bersilangan dengan daun-daun tajuk bunga, misalnya pada bunga geranium (Pelargonium odoratissimum).
3.      Benang sari sama banyak dengan daun tajuk atau kurang, yang dalam hal ini duduknya benang sari dapat dibedakan atas:
§  Episepal (episepalus). Artinya berhadapan dengan daun-daun kelopak, berarti pula berselingan dengan daun-daun tajuk.
§  Epipetal (epipetalus), artinya berhadapan dengan daun tajuk, jadi berseling dengan daun kelopak.
Dalam suatu bunga benang sari dapat tidak sama panjang, kadang benang sari lebih pendek. Sedang yang lainnya lebih panjang, berdasarkan panjang pendeknya benang sari dapat dibedakan atas:
1.      Benang sari panjang dua (didynamus). Jika dalam suatu bunga terdapat misalnya 4 benang sari. Dari 4 benang sari terdapat 2 panjang dan 2 lagi pendek. Bunga dengan benang sari yang demikian terdapat pada tumbuhan suku Labiatae, misalnya kemangi (Ocimum basilicum).
2.      Benang sari panjang empat (tetradynamus). Jika misalnya dalam suatu bunga terdapat 6 benang sari. Dan dari 6 benang sari itu terdapat 4 panjang dan dua pendek misanya pada bunga lobak (Raphanus sativum).

Tangkai Sari (Filamentum)
      Tangkai sari biasanya duduk terpisah-pisah diatas dasar bunga, akan tetapi tidak jarang pula terdapat tangkai sari yang berlekatan satu sama lain. Cara perlekatannya, dan panjangnya bagian tangkai sari yang berlekatan amat bermacam-macam, ada yang berlekatan pada tangkainya saja, ada yang lebih panjang bagiannya yang berlekatan, bahkan mungkin perlekatannya hampir meliputi seluruh hampir seluruh panjang tangkai sari.
Melihat jumlah berkas yang merupakan perlekatan benang-benang sari dapat dibedakan:
1.      Benang sari berberkas satu atau benang sari bertungkai satu (monadelphus). Yaitu jika semua tangkai sari pada satu bunga berlekatan menjadi satu. Merupakan suatu berkas yang tengahnya berongga dan hanya bagian ujung tangkai sari yang mendukung kepala sari saja yang masih bebas satu sama lain. Misalnya kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis).
2.      Benang sari berberkas dua atau benang sari bertukal dua (diadelphus). Jika benang sari terbagi menjadi dua kelompok dengan tangkai yang berlekatan dengan masing-masing kelopak tidak perlu sama, misalnya pada tumbuhan berbunga kupu-kupu (Papilionaceae), yang pada setiap bunga tedapat 10 benang sari yang tersusun dalam 2 berkas, yang satu terdiri atas 9 tangkai sari, dan berkas yang lain terdiri dari 1 tangkai sari saja.
3.      Benang sari berberkas banyak atau benang sari bertukal banyak, yaitu jika dalam suatu bunga yang mempunyai banyak benang sari, tangkai sarinya tersusun menjadi beberapa kelompok atau berkas, misalnya pada bunga kapok (Ceiba pentandra), yang dalam satu bunga terdapat 5 berkas benang sari dengan tangkai-tangkainya yang berlekatan di dalam masing-masing berkas.

Kepala Sari (Anthera)
      Merupakan bagian benang sari yang terdapat pada ujung tangkai sari, dan memiliki badan yang berbentuk bermacam-macam: bulat, jorong, bulat telur, bangun kerinjal, dll. Didalamnya terdapat dua ruang sari, satu ruangsari biasanya terdiri atas dua kantong sari (loculumentum), tetapi sekat yang memisahkan kedua kantong sari itu dapat hilang sehingga kedua kantong sari itu akhirnya menjadi satu ruang. Ruang sari merupakan tempat terbentuknya serbuk atau tepung sari (Pollen). Setelah terjadi penyerbukan maka serbuksari akan tumbuh menjadi suatu buluh menjadi bakal biji.
      Menurut duduknya kepala sari pada tangkainya dapat dibagi menjadi:
1.      Tegak (innatus atau basifiksus). Yaitu jika kepala sari dengan tangkainya memperligatkan batas yang jelas. Dan kepala sari bersambungan pada pangkalnya dengan tangkai sari.
2.      Menempel (adnatus). Jika tangkai sari pada ujungnyaberalih menjadi penghubung ruang sari atau kepala sari sepanjang penghubung ruangsarinya menempel pada ujung tangkai sari.
3.      Bergoyang (versatillis). Jika kepala sari melekat pada suatu titik pada ujung tangkai sari sehingga kepala sari dapat di gerakan.
Jika serbuk sari sudah masak mka kepala sari biasanya pecah untuk memungkinkan keluarnya butir-butir serbuk sari tadi. Agar serbuk sari keluar dari ruang sari, kepala sari dapat membuka dengan jalan yang berbeda-beda yaitu:
A.    Dengan cara membujur (longitudinaliter dehiscens), yang menjadi jalannya serbuk sari dapat:
1.      Menghadap kedalam (Introrsum), misalnya bunga matahari.
2.      Menghadap kesamping (lateraliter) misallnya bunga begonia.
3.      Menghadap keluar (extrorsum), misalnya bunga semprit.
B.     Dengan celah yang melintang (transversaliter dehiscens) misalnya pada beberapa tumbuhan suku Euphorbiaceae.
C.     Dengan sebuah liang pada ujung atau pangkal kepala sari (Poris dehiscens), seperti terdapat pada kentang (Solanum tuberosum).
D.    Dengan kelep atau katup-katup (Valvis dehiscens) yang jumlahnya satu atau lebih misalnya pada keningar.

Penghubung ruang sari (Connectivum) biasanya kecil hingga tidak begitu terang, bagian ruang sari berlekatan satu sama lain hanya sempit sekali dan kepala sarinya seperti berbentuk silang. Dan ada kalanya penghubung ruang sari terlihat jelas dan lebar hingga kedua ruang sari agak berjarak.
Putik (Pistillum)
      Putik merupakan bagian bunga yang letaknya paling dalam, dan merupakan alat kelamin betina  bagi bunga, putik tersusun atas daun-daun yang telah mengalami midifikasi atau metamorfosis, daun-daun penyusun putik disebut daun buah (calpellum), jumlah putik dalam suatu bunga umumnya berjumlah satu namun pada beberapa bunga dapat dijumpai jumlah putik yang lebih dari satu.
Menurut banyaknya daun buah yang menyususn sebuah putik, dapat dibedakan dalam:
1.      Putik tunggal (simplex), yaitu jika putik tersusun atas satu daun buah saja.
2.      Putik majemuk (Compositus). Jika putik terjadi dari dua daun buah atau lebih,
Banyaknya daun buah yang menyususn putik sering kali masih dapat kita lihat dengan nyata walaupun sementara itu putik telah berubah menjadi buah, yaitu dengan melihat sudut-sudut atau rigi-rigi ataupun alur yang seringkali terlihat pada bagian luar kulit. Jika kita melakukan pemeriksaan pada bunga, maka untuk mengetahui jumlah daun buah yang menyusun putik dapat kita buat irisan melintang putik melalui bakal buahnya, jumlah daun buah seringkali sesuai dengan jumlah tembuni atau jumlah ruang bakal buah
Pada putik dapat dibedakan bagian-bagian berikut:
1.      Bakal buah (Ovarium), yaitu bagian putik yang kelihatan membesar dan duduk pada dasar bunga.
2.      Tangkai kepala putik (Stylus). Bagian putik yang sempit dan terdapat di atas bakal buah, ialah putik yang paling atas.
3.      Kepala putik (Stigma). Ialah putik yang bagian atas terletak pada ujung tangkai kepala putik.
Bakal buah (Ovarium)
            Bagian putik yang kelihatan membesar dan terdpat di tengah-tengah dasar bunga. Dalam bakal buah terdapat calon biji atau bakal biji (Ovulum), yang bakal biji itu teratur pada tempat-tempat tertentu dalam bakal buah tadi. Bagian yang merupakan pendukung bakal biji di sebut tembuni (placenta).

Menurut letaknya terhadap dasar bunga dapat kita bedakan:
a.       Bakal buah menumpang (Superus). Jika bakal buah duduk diatas dasar bunga sedemikian rupa (dapat sejajar, lebih tinggi bahkan dapat lebih rendah).
b.      Bakal buah setengah tenggelam (hemi inferus). Jika bakal buah duduk pada dasar bunga yang cekung, jadi duduknya bakal buah selalu lebih rendah dari tepi dasar bunga.
c.       Bakal buah tengglam (inferus). Seluruh bagian samping bakal buah berlekatan dengan dasar bunga yang berbentuk mangkuk atau piala.
Berdasarkan jumlah ruang yang terdapat dalam suatu bakal buah, bakal buah dapat dibedakan atas:
1.      Bakal buah ruang satu (unilocularis). Bakal buah yang beruang satu dapat tersusun atas satu daun buag saja, misalnya tedapat pada suku polong.
2.      Bakal buah ruang dua (bilocuralis). Bakal buah ini biasanya tersusun atas dua daun buah, biasanya terdapat pada suku Brassiacaceae, (kubis).
3.      Bakal buah beruang tiga (Trilocularis), bakal buah terdiri dari tiga daun buah, yang tepinya berlekatan sehingga terbentuk 3 sekat, seperti terdapat pada susku getah-getahan.
4.      Bakal buah beruang banyak (multilocularis). bakal buah terdiri dari banyak daun buah yang berlekatan dan membentuk banyak sekat dan terjadilah ruang-ruang seperti terdapat pada durian.
Sekat-sekat yang membagi bakal buah menjdi beberapa bagian dan dapat dibedakan atas:
a.       Sekat sempurna (septum completus). Yaitu jika sekat benar-benar membagi bakal buah menjadi lebih dari satu ruangan dan ruangan-ruangan yang terbentuk tidak lagi mempunyai hubungan satu sama lain.
a.       Sekat yang sempurna (septum completes), yaitu jika sekat ini benar-benar membagi bakal buah menjadi lebih daripada satu ruang dan ruang-ruang yang terjadi tidak lagi mempunyai hubungan satu sama lain.
Berdasarkan asal sekat, sekat yang sempurna dapat dibedakan:
1)      Sekat asli, jika sekat ini berasal dai sebagian daun buah yang melipat ke dalam yang berubah menjadi sekat.
2)      Sekat semu, jika sekat tadi tidak bukan merupakan bagian buah daun, tetapi misalnya terdiri atas suatu jaringan yang terbentuk oleh dinding bakal buah
b.      Sekat yang tidak sempurna, yaitu sekat yang membagi bakal buah menjadi beberapa ruang, tetapi ruang-ruang itu masih ada hubungannya atu sama lain.
1)      Tangkai kepala putik, bagian putik yang sempit dan terdapat diatas bakal buah
2)      Kepala putik, yaitu putik bagian yang bagian atas terletak pada ujung tangkai kepala putik.

1.      Tembuni (placenta)
Tembuni merupakan bagian bakal buah yang menjadi pendukung bakal biji atau menjadi tempat duduknya bakal-bakal biji. Jenis-jenis letak tembuni:
a.       Marginal, bila letaknya pada tepi daun buah
b.      Laminal, bila letaknya pada helaian daun buahnya
Untk bakal buah yang hanya terdiri atas satu ruang, maka kemungkinan letak tembuninya:
a.       Parietal, yaitu pada dinding bakal-bakal buah yang jika diperhatikan pula bagaimana letaknya pada buah, dapat dibedakan lagi dalam dua macam:
·         Pada dinding di tepi daun buah
·         Pada dinding dohelaian daun buah
b.      Sentral, yaitu dipusat atau diporos, bila tembuni terdapat di tengah-tengah rongga bakal buah yang beruang satu
c.       Aksilar, yaitu disudut tengah, bila tembuni terdapat pada bakal buah yang beruang lebih daripada dua dan tembuni tadi terdapat dalam sudut pertemuan daun-dan buah yang melipat kedalam dan merupakan sekat-sekat bakal buah.
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1.      Apa penyebab bunga cepat layu dan apa akibatnya?
Karena proses persarian bunga tidak berlangsung secara normal. Selain itu hormone dan penyerbukan juga mempengaruhi.
2.      Apakah kegunaan ruang benang sari?
Dua-duanya bisa tepakai, karena apabila ada sala satu bunga yang tidak berdfungsi dengan baik, jadi ada cadangan yang lainnya.
3.      Mengaapa panjang benang sari pada bunga tidak selalu sama?
a.       Benang sari panjang dua, jika dalam satu bunga terdapat misalnya 4 benang sari dan 4 benang sari itu yang 2 panjang sedang yang dua laginya pendek. Misalnya kemangi.
b.      Benang sari panjang empat, jika misalnya dalam satu bunga terdapat 6 benang sari dan dari 6 benang sari itu yang 4 panjang yang 2 lainnya pendek misalnya bunga lobak.
4.      Perbedaan hipogenus, oerigenus, dan empigenus?
Letak dasar bunga terhadap bagian-bagian lainnya dan bakal buah:
Hipogina : bakal buah atau letaknya diatas
Perigina : bakal buah atau letaknya sejajar
Epigina : bakal buah atau letaknya dibawah
5.      Apa yang menyebabkan benang sari mandul?
Benang sari mandul merupakan benang sari yang tidak lagi menghasilkan serbuk sari yang mampu untuk menimbulkan persarian, bahkan seringkali berubag bentuk dan fungsinya misalnya berubah menyerupai tajuk atau berubah menjadi kelenjar madu.